Memang Beda, Artis I-Drama dan K-Drama
Ilustrasi (Google.com)
Bila berbicara perbandingan artis yang berakting di drama Korea Selatan dan sinetron atau Film Televisi Indonesia jelas akan terlihat banyak perbedaan yang senjang.
Mulai dari biaya produksi, profesionalitas kerja, jalannya cerita hingga rating penayangan, sinema televisi Negeri Ginseng jauh lebih unggul.
Hal yang sama berlaku juga bagi artisnya, artis drama Korea jelas memiliki popularitas lebih baik di Asia bahkan dunia. Ini seiring dengan penjualan drama yang laris di pasaran dunia.
Meskipun demikian tetap saja ada beberapa hal yang menarik perlu dibandingkan antara artis sinetron atau FTV Indonesia dengan artis drama Korea tersebut.
Berikut beberapa hal yang membedakan antara satu sama lainnya berdasarkan kebiasaan dan kondisi di wilayah masing-masing.
1. Jenjang Karier
Terkait perjalanan karier pada sebagian besar artis Korea dan Indonesia terdapat perbedaan yang mencolok. artis drama Korea banyak yang memulai debutnya sebagai musisi atau anggota boy dan girl band kemudian merambah ke layar kaca. Sebut saja personel Super Junior, Girls Generation, atau Exo yang sebagian besar telah mengenyam akting dalam drama. Hal ini terjadi karena dalam kariernya saat musisi juga mengikuti beragam kegiatan parodi, drama panggung dan kegiatan lain untuk mengasah kemampuan berakting. Hal ini berbeda dengan di Indonesia yang sebagian besar artisnya muncul dari casting atau yang terbaru melalui penampilan populer di media sosial. Justru dari popularitas drama ini merambah ke dunia tarik suara sebut saja Raffi Ahmad, Dimas Beck, Laudya Cintya Bella dengan grup BBBnya, Stefan william dengan Junas Monkey dan masih banyak lagi. Memang ada beberapa musisi ikut terjun menjadi aktor atau aktris drama namun tidak banyak yang populer dan sukses. Pada akhirnya musisi terus berkarya menjadi musisi dan pemain drama terus menjadi aktor atau aktris.
Terkait perjalanan karier pada sebagian besar artis Korea dan Indonesia terdapat perbedaan yang mencolok. artis drama Korea banyak yang memulai debutnya sebagai musisi atau anggota boy dan girl band kemudian merambah ke layar kaca. Sebut saja personel Super Junior, Girls Generation, atau Exo yang sebagian besar telah mengenyam akting dalam drama. Hal ini terjadi karena dalam kariernya saat musisi juga mengikuti beragam kegiatan parodi, drama panggung dan kegiatan lain untuk mengasah kemampuan berakting. Hal ini berbeda dengan di Indonesia yang sebagian besar artisnya muncul dari casting atau yang terbaru melalui penampilan populer di media sosial. Justru dari popularitas drama ini merambah ke dunia tarik suara sebut saja Raffi Ahmad, Dimas Beck, Laudya Cintya Bella dengan grup BBBnya, Stefan william dengan Junas Monkey dan masih banyak lagi. Memang ada beberapa musisi ikut terjun menjadi aktor atau aktris drama namun tidak banyak yang populer dan sukses. Pada akhirnya musisi terus berkarya menjadi musisi dan pemain drama terus menjadi aktor atau aktris.
2. Tingkat Pendidikan
Aktor atau aktris drama Korea sangat mementingkan pendidikan khususnya bidang yang ditekuni untuk memperkuat kariernya. Tidak heran sebagian besar aktris dan aktor Korea minimal telah mengenyam pendidikan Sarjana bahkan ada yang telah Doktor. Mengingat persaingan sangat sengit di tataran pasar drama Korea, peningkatan kapasitas wajib dilakukan oleh aktris dan aktor Korea. Di Indonesia, cukup banyak aktor dan aktris populer yang pendidikannya tidak tinggi bahkan tidak sedikit juga yang memutus jalur pendidikannya untuk fokus menekuni dunia akting. Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan standar pendidikan di Indonesia dan Korea Selatan. Sebagai catatan pendidikan di Korea Selatan menjadi makanan wajib bagi warganya, tidak heran saat ini sebagian besar warga Korsel telah menjadi sarjana.
Aktor atau aktris drama Korea sangat mementingkan pendidikan khususnya bidang yang ditekuni untuk memperkuat kariernya. Tidak heran sebagian besar aktris dan aktor Korea minimal telah mengenyam pendidikan Sarjana bahkan ada yang telah Doktor. Mengingat persaingan sangat sengit di tataran pasar drama Korea, peningkatan kapasitas wajib dilakukan oleh aktris dan aktor Korea. Di Indonesia, cukup banyak aktor dan aktris populer yang pendidikannya tidak tinggi bahkan tidak sedikit juga yang memutus jalur pendidikannya untuk fokus menekuni dunia akting. Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan standar pendidikan di Indonesia dan Korea Selatan. Sebagai catatan pendidikan di Korea Selatan menjadi makanan wajib bagi warganya, tidak heran saat ini sebagian besar warga Korsel telah menjadi sarjana.
3. Kesehatan
Untuk hal ini mungkin aktris dan aktor drama di Indonesia tentu jauh lebih baik sebab sejauh ini jarang sekali muncul pemberitaan tentang gangguan mental yang dialami akibat akting. Sebagian besar lebih pada pemberitaan terkait kesehatan fisik atau kecelakaan. Hal ini terjadi karena persaingan industri sinetron di Indonesia tidaklah ketat, bahkan saat ini jumlahnya menurun dari 10 tahun lalu. Justru persaingan ketat lebih pada dunia perfilman. Hal ini berbeda dengan yang terjadi di industri drama Korea dengan persaingan yang sengit khususnya untuk mengejar rating televisi. Akibatnya seluruh kru termasuk aktor dan aktris harus maksimal menampilkan kemampuannya. Hal ini dapat digambarkan dalam salah satu drama Korea tahun 2012 berjudul "The King Of Dramas" yang menampilkan kerasnya persaingan tersebut. Akibatnya amat wajar banyak aktris dan aktor mengalami kelelahan kemudian depresi dan tidak sedikit yang bunuh diri.
Untuk hal ini mungkin aktris dan aktor drama di Indonesia tentu jauh lebih baik sebab sejauh ini jarang sekali muncul pemberitaan tentang gangguan mental yang dialami akibat akting. Sebagian besar lebih pada pemberitaan terkait kesehatan fisik atau kecelakaan. Hal ini terjadi karena persaingan industri sinetron di Indonesia tidaklah ketat, bahkan saat ini jumlahnya menurun dari 10 tahun lalu. Justru persaingan ketat lebih pada dunia perfilman. Hal ini berbeda dengan yang terjadi di industri drama Korea dengan persaingan yang sengit khususnya untuk mengejar rating televisi. Akibatnya seluruh kru termasuk aktor dan aktris harus maksimal menampilkan kemampuannya. Hal ini dapat digambarkan dalam salah satu drama Korea tahun 2012 berjudul "The King Of Dramas" yang menampilkan kerasnya persaingan tersebut. Akibatnya amat wajar banyak aktris dan aktor mengalami kelelahan kemudian depresi dan tidak sedikit yang bunuh diri.
4. Popularitas dan Media Massa
Hal ini menjadi perbedaan mencolok yang dialami oleh aktris sinetron dan Drama Korea. Di Indonesia aktris tidak perlu konsisten dalam melakukan akting pada sinetron atau FTV namun mampu mengambil hati penggemarnya melalui kegiatan kreatifnya. Di sini juga aktris atau aktor harus lebih pandai mengambil hati media massa sebab di Indonesia berita kriminal, politik atau bencana jauh lebih populer dari selebritis. Hal ini berbeda dengan di Korea yang mengenal Paparazzi atau pemburu berita. Bisa dilihat dalam dramanya Choi Si Won dan Cae Rim pada 2010 yang berjudul "Oh My Lady", yang mana aktor terkenal dikejar oleh wartawan hingga menelisik kepada kehidupan pribadi. Kesalahan yang dibuat berakibat fatal, seperti hujatan dan cacian penggemar. Hal ini jelas terjadi pada aktor dan aktris drama Korea dalam kehidupan sehari-hari, sebagian besar menutup diri dan lebih berhati-hati pada media. Di Korea berita selebritis jauh lebih populer dari jenis lainnya. Sehingga wajar bila netizen di Indonesia dan dunia kerap mendapat berita simpang siur terkait aktor dan aktris Korea karena tertutupnya tersebut. Akibat negatif bila aktris atau aktor yang berperilaku negatif dan tersiar ke publik akan mendapat sanksi sosial dari penggemar yang sangat pedih dan menyakitkan.
Hal ini menjadi perbedaan mencolok yang dialami oleh aktris sinetron dan Drama Korea. Di Indonesia aktris tidak perlu konsisten dalam melakukan akting pada sinetron atau FTV namun mampu mengambil hati penggemarnya melalui kegiatan kreatifnya. Di sini juga aktris atau aktor harus lebih pandai mengambil hati media massa sebab di Indonesia berita kriminal, politik atau bencana jauh lebih populer dari selebritis. Hal ini berbeda dengan di Korea yang mengenal Paparazzi atau pemburu berita. Bisa dilihat dalam dramanya Choi Si Won dan Cae Rim pada 2010 yang berjudul "Oh My Lady", yang mana aktor terkenal dikejar oleh wartawan hingga menelisik kepada kehidupan pribadi. Kesalahan yang dibuat berakibat fatal, seperti hujatan dan cacian penggemar. Hal ini jelas terjadi pada aktor dan aktris drama Korea dalam kehidupan sehari-hari, sebagian besar menutup diri dan lebih berhati-hati pada media. Di Korea berita selebritis jauh lebih populer dari jenis lainnya. Sehingga wajar bila netizen di Indonesia dan dunia kerap mendapat berita simpang siur terkait aktor dan aktris Korea karena tertutupnya tersebut. Akibat negatif bila aktris atau aktor yang berperilaku negatif dan tersiar ke publik akan mendapat sanksi sosial dari penggemar yang sangat pedih dan menyakitkan.
5. Keaktifan Media Sosial
Kebebasan bermedia sosial di dunia tidak berlaku bagi aktris dan aktor Korea drama. Amat wajar bila netizen sulit menemukan akun asli aktor atau aktris pujaannya karena kehati-hatian dalam bermedia sosial. Hal ini juga terjadi karena adanya paparazzi tersebut. Di Indonesia justru media sosial populer seperti facebook, Youtube, Twitter dan Instagram menjadi perantara tepat bagi aktris dan aktor memperkuat popularitasnya. Tidak sedikit aktor dan aktris yang rehat dari dunia sinetron atau FTV mengembangkan diri lewat pembuatan video di youtube atau Instagram. Bukan hanya itu di Indonesia muncul aktor dan aktris drama dadakan dari kalangan masyarakat umum karena menampilkan drama pendek atau parodi yang lebih menarik.
Kebebasan bermedia sosial di dunia tidak berlaku bagi aktris dan aktor Korea drama. Amat wajar bila netizen sulit menemukan akun asli aktor atau aktris pujaannya karena kehati-hatian dalam bermedia sosial. Hal ini juga terjadi karena adanya paparazzi tersebut. Di Indonesia justru media sosial populer seperti facebook, Youtube, Twitter dan Instagram menjadi perantara tepat bagi aktris dan aktor memperkuat popularitasnya. Tidak sedikit aktor dan aktris yang rehat dari dunia sinetron atau FTV mengembangkan diri lewat pembuatan video di youtube atau Instagram. Bukan hanya itu di Indonesia muncul aktor dan aktris drama dadakan dari kalangan masyarakat umum karena menampilkan drama pendek atau parodi yang lebih menarik.
Itulah sebagian kecil perbedaan antara aktris dan aktor drama Korea dan sinetron Indonesia. Perbedaan ini berdasarkan analisis dan kacamata penulis. Tentu masih banyak lagi perbedaan antara aktris atau aktor pada kedua negara tersebut.