7 Fakta Unik Katak Serasah Bertanduk
Dibanding jenis katak hijau atau Fejervaria cancrivora dan Rana sp, katak bertanduk atau Megophrys sp termasuk ragam yang langka dari binatang amfibi tersebut.
Secara habitat saja, bila katak hijau banyak ditemukan di sawah atau dekat perairan, katak bertanduk lebih banyak tersembunyi di belahan dataran tinggi.
Akibat kelangkaan ini hanya beberapa jenis yang bisa ditemukan di Sumatera. Meskipun demikian bagi peneliti dan para ahli hewan tersebut, keberadaan katak bertanduk tetap menarik untuk diteliti lebih lanjut.
Dosen bidang Biologi khususnya kajian Vertebrata dari STKIP PGRI Sumbar Fachrul Reza, M.Si membeberkan 7 7 fakta unik katak bertanduk tersebut.
1. Terdapat dua jenis di Sumbar dari tiga yang ada di Sumatera
Kedua jenis yakni Megophrys nasuta pada ketinggian sedang, dan Megophrys paralella di ketinggian di atas 1.000 meter dpl. Satu jenis lain di Sumatera ada di Sumatera Selatan. Karena termasuk langka baru beberapa ekor ditemukan seperti Megophrys paralella tahun 2005 di Lubuk Selasih, 2011 di Gunung Singgalang, dan 2019 di Salimpaung. Sedangkan Megophrys nasuta kerap ditemukan di beberapa daerah.
2. Katak dengan penyamaran mirip daun
Menangkap katak ini tidak mudah karena selain sulit menemukan habitat pasti namun juga sering bersembunyi. Uniknya persembunyian katak ini dengan melakukan penyamaran seperti daun serasah yang menyebabkan sulit membedakan antara daun dan katak tersebut.
3. Memiliki tonjolan daging mirip tanduk
Salah satu hal unik dari katak bertanduk yakni tonjolan di atas mata dan moncong yang menyerupai tanduk. Sepasang runcingan kulit yang lain, yang lebih kecil, terdapat di ujung-ujung rahang. Ukuran tubuh umumnya sedang sampai besar, 60–95 mm; katak jantan lebih kecil daripada betinanya (wikipedia.org).
4. Jarang meloncat
Jenis katak bertanduk termasuk amfibi yang sering melompat seperti jenis lainnya. Katak bertanduk lebih banyak berada di serasah dan lingkungan banyak tanaman.
5. Hampir tidak pernah berenang
Sifatnya lebih banyak di darat dan hidup di sarah, mengindikasikan katak ini jarang berenang atau lebih mendekati jenis kodok atau Bufo sp.
6. Melompat senang saat air deras
Meski termasuk jarang melompat, katak ini cukup mahir melompat di air aliran deras. Dapat dikatakan katak ini senang saat hujan lebat.
7. Secara penampakan cukup menakutkan
Katak bertanduk jelas bukan katak biasa tentu penampakannya terlihat mengerikan dengan mata seperti yang sedang menyorot. Pada orang tertentu cukup mempercayai khasiat obat dari katak tersebut.
Itulah sebagian fakta unik dari katak bertanduk, tentu masih banyak lagi keunikan lainnya. Semoga bermanfaat.