7 Faktor Kemenangan Milan Lawan Napoli di Piala Italia 2019
Kemenangan AC Milan atas Napoli pada perempat final Piala Italia 2019 pada Selasa 29 Januari lalu menjadi yang pertama sejak enam pertemuan terakhir antara kedua tim.
Dalam enam pertandingan tersebut Napoli meraih empat kemenangan dan dua kali imbang, sedangkan AC Milan nihil kemenangan.
Bila disaksikan dalam pertandingan yang disiarkan TV Nasional TVRI Rabu (30/1) dini hari terlihat Napoli menguasai jalannya pertandingan dan AC Milan lebih banyak tertekan. Akan tetapi kejelian melalui serangan cepat namun mematikan, sukses mengubur Ill Partenopei julukan Napoli lolos ke semi final Piala Italia.
Ketidakseimbangan ini membuat beragam asumsi faktor yang menyebabkan kemenangan tersebut. Berikut akan disajikan tujuh faktor kemenangan Milan atas Napoli berdasarkan kacamata penulis.
1. Ketajaman Piatek
Tidak dipungkiri kemenangan AC Milan saat Napoli tersebut karena ada efek kedatangan penyerang asal Polandia Krzysztof Piatek. Bomber yang didatangkan dari Genoa itu mampu melesakkan dua gol di tengah buruknya permainan Milan yang lebih ditekan ketimbang menyerang. Piatek mampu menyelesaikan dua peluang yang kepastian golnya sangat kecil.
Tidak dipungkiri kemenangan AC Milan saat Napoli tersebut karena ada efek kedatangan penyerang asal Polandia Krzysztof Piatek. Bomber yang didatangkan dari Genoa itu mampu melesakkan dua gol di tengah buruknya permainan Milan yang lebih ditekan ketimbang menyerang. Piatek mampu menyelesaikan dua peluang yang kepastian golnya sangat kecil.
2. Kegemilangan Donnarumma di bawah mistar
Selain Piatek yang memastikan kemenangan atas Napoli, satu pemain yang ikut menjadi kunci pertandingan tersebut yakni kiper Milan Gianluigi Donnarumma. Kiper belia berusia 19 tahun tersebut mampu menjadi benteng terakhir atas serangan striker Napoli Lorenzo Insigne dan Arkadius Milik. Terhitung lebih 6 peluang masuk gol Napoli dapat dimentahkan oleh kiper tim nas Italia.
3. Serangan Napoli yang buntu
Terlepas dari kecerdikan Piatek dan kegemilangan Donnarumma, permainan Napoli juga dinilai buntu meski menguasai jalannya pertandingan. Lini tengah yang dikomandoi Ruiz dan Zielinski terlihat bingung menginterpretasikan instruksi allenatore Carlo Ancelotti. Selain itu kebobolan gol membuat permainan tidak terarah dan hanya fokus pada gol.
Terlepas dari kecerdikan Piatek dan kegemilangan Donnarumma, permainan Napoli juga dinilai buntu meski menguasai jalannya pertandingan. Lini tengah yang dikomandoi Ruiz dan Zielinski terlihat bingung menginterpretasikan instruksi allenatore Carlo Ancelotti. Selain itu kebobolan gol membuat permainan tidak terarah dan hanya fokus pada gol.
4. Dukungan penuh suporter
Bermain di San Siro jelas menguntungkan AC Milan karena akan didukung banyak suporter. Namun hasil nihil beberapa pertandingan memberikan efek pengurangan jumlah penonton. Akan tetapi saat kedatangan Krzysztof Piatek dari Genoa, sontak stadion kembali dipenuhi penonton. Bahkan pendukung garis keras Milan Curva Sud kompak mendukung klub dengan koreografi indah. Semangat penonton ini juga dinilai menjadi semangat pemain untuk menampilkan permainan terbaiknya.
Bermain di San Siro jelas menguntungkan AC Milan karena akan didukung banyak suporter. Namun hasil nihil beberapa pertandingan memberikan efek pengurangan jumlah penonton. Akan tetapi saat kedatangan Krzysztof Piatek dari Genoa, sontak stadion kembali dipenuhi penonton. Bahkan pendukung garis keras Milan Curva Sud kompak mendukung klub dengan koreografi indah. Semangat penonton ini juga dinilai menjadi semangat pemain untuk menampilkan permainan terbaiknya.
5. Efek Paqueta
Kedatangan Lucas Paqueta dari Flamengo pada Januari 2019 lalu ikut memberikan andil kemenangan Milan atas Napoli. Pergerakan Paqueta bersama Bakayoko di lini tengah dinilai mampu mengacaukan permainan kolektivitas Ill Partenopei. Bahkan gol kedua Piatek merupakan kinerja dari Paqueta yang memberikan umpan lambung guna membuka ruang Piatek menembak.
Kedatangan Lucas Paqueta dari Flamengo pada Januari 2019 lalu ikut memberikan andil kemenangan Milan atas Napoli. Pergerakan Paqueta bersama Bakayoko di lini tengah dinilai mampu mengacaukan permainan kolektivitas Ill Partenopei. Bahkan gol kedua Piatek merupakan kinerja dari Paqueta yang memberikan umpan lambung guna membuka ruang Piatek menembak.
6. Motivasi kalahkan Ancelotti
Bagi Milan, Carlo Ancelotti tentu seperti menjadi legenda yang dielu-elukan, mengingat prestasinya yang mentereng baik saat menjadi pemain maupun pelatih. Akan tetapi penolakannya menangani Milan pada awal musim ini dan lebih memilih ke Naples membuat sakit hati sebagian pendukung Milan. Namun bagi Gattuso, pelatih Milan saat ini Don Carlo merupakan mantan bossnya. Tentu pertemuan menghadapi mantan pelatihnya menjadi motivasi untuk mengalahkannya. Sebelumnya pada liga Italia 25 Januari 2019, Gattuso telah mempermalukannya dengan dikartu merahkan di menit akhir babak kedua.
Bagi Milan, Carlo Ancelotti tentu seperti menjadi legenda yang dielu-elukan, mengingat prestasinya yang mentereng baik saat menjadi pemain maupun pelatih. Akan tetapi penolakannya menangani Milan pada awal musim ini dan lebih memilih ke Naples membuat sakit hati sebagian pendukung Milan. Namun bagi Gattuso, pelatih Milan saat ini Don Carlo merupakan mantan bossnya. Tentu pertemuan menghadapi mantan pelatihnya menjadi motivasi untuk mengalahkannya. Sebelumnya pada liga Italia 25 Januari 2019, Gattuso telah mempermalukannya dengan dikartu merahkan di menit akhir babak kedua.
7. Kejelian transfer
Bila melihat enam pertandingan ke belakang, Milan tidak pernah merasakan kemenangan bahkan mengalami empat kali kekalahan. Musim ini menjadi sekali imbang dan sekali menang, hal ini dikarenakan perubahan komposisi pemainnya. Musim ini juru transfer Leonardo mendaratkan tiga pemain potensial guna mengubah permainan tim yakni Bakayoko, Paqueta, dan Piatek yang dinilai berjasa pada kemenangan tersebut.
itulah sebagian faktor yang menyebabkan kemenangan Milan atas Napoli, tentunya masih banyak lagi faktor lain.