60 Persen Kesuksesan Kampus Ditentukan Dosennya?
LLdikti (Istimewa) |
Kampus yang dinilai berkualitas bukan ditinjau dari sarana prasarana yang lengkap dan megah semata atau memiliki program studi favorit namun lebih pada keberadaan sumber dayanya khususnya dosen.
Menurut Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah X Prof Herri dosen dominan menentukan kualitas dan pengembangan suatu kampus, bila dibuat diagram sekitar enam puluh persen dari seratus persen, kampus ditentukan oleh kinerja dosennya sedangkan lainnya oleh mahasiswa dan infrastruktur.
Dari sekian banyak tugas, pekerjaan utama dilakukan dosen yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya mahasiswa.
Melalui Tri Dharma Perguruan tinggi dosen berkewajiban memberikan pencerahan, membina, mendidik, dan memberikan pengawasan kepada mahasiswa selama di perguruan tinggi.
Dosen yang berkualitas katanya, memiliki kemampuan sama baiknya dalam tiga bidang yakni pengajaran, penelitian atau pengabdian masyarakat.
Untuk Indonesia hal ini lebih banyak ditemukan di perguruan tinggi negeri namun amat jarang di kampus swasta khususnya yang berada di luar pulau Jawa.
Sebagai contoh dari catatan Kopertis dan sekarang LLDikti saja dosen yang memiliki penelitian berkualitas masih tidak seimbang di kampus swasta.
Hal ini juga mengindikasikan kampus belum dikatakan berkualitas bila klaster penelitian masih rendah, dan peneliti masih minim.
Dengan kata lain bila hanya mengandalkan bidang pengajaran tanpa ada sokongan penelitian dan pengabdian masyarakat, kampus belum mampu memunculkan dosen berkualitas.
Hal inilah yang perlu diperkuat kampus seperti melalui peningkatan intensitas workshop atau pelatihan sembari juga memperkuat tingkat pendidikan dosen.
Workshop bukan hanya dalam bentuk pengadaan di lokal kampus namun ikut serta di luar, dalam hal ini pimpinan serta penyelenggara kampus harus mendukung penuh.