7 Perbedaan Orang Kaya dan Miskin
Ilustrasi |
Menjadi orang kaya atau miskin secara harta bukan semata karena takdir atau nasib, namun lebih pada cara berpikir dan pilihan ikhtiar yang dilakukan.
Adakalanya mereka yang memiliki harta berlimpah masih merasa miskin. Akibatnya banyak terjadi penyimpangan seperti aktivitas korupsi atau merampok.
Sebaliknya mereka yang tidak terlalu memiliki harta, merasa sudah kaya karena telah merasa cukup di segala hal kehidupannya.
Seyogyanya kaya atau miskin di Mata Allah SWT bukan diukur dari tingkat harta atau kedudukan, namun pada hati dan ketakwaan.
Meskipun demikian bila dianalisis pada teman atau rekan, kita akan bisa membedakan antara orang yang memang kaya dan orang yang miskin.
Berikut teksinfo akan paparkan beberapa perbedaan antara orang kaya dan miskin, menurut beberapa penelitian di bidang sosial dan ekonomi dunia.
1. Berkarya dan Bersaing
Perbedaan pertama yakni orang yang dinilai kaya lebih gemar berkarya dan memunculkan kreativitasnya. Sedangkan orang miskin dinilai lebih suka bersaing. Asumsinya bila berkaitan usaha, dengan melakukan inovasi peluang berkembangnya lebih besar. Namun yang tidak suka berinovasi, lebih ikut pada tren yang ada kemudian bersaing yang peluang berkembang kecil. Wajar saja bila banyak orang kaya muncul karena inovasi usahanya.
2. Banyak pertanyaan dan banyak asumsi
Perbedaan kedua, orang kaya selalu banyak pertanyaan dalam otaknya. Sementara orang miskin lebih banyak asumsi dan pembenaran dalam dirinya. Bagi orang kaya, setiap pertanyaan selalu dicari kebenarannya. Kebenaran itu dicari melalui penambahan ilmu dan informasi. Hal ini berbeda dengan orang miskin, karena selalu berasumsi. Sebab setiap ilmu dan informasi yang didapat merasa sudah cukup meski tidak detail. Hal ini juga menjelaskan orang kaya banyak berpengetahuan dibanding orang miskin.
3. Banyak bekerja dan banyak bicara
Perbedaan ketiga, orang kaya banyak bekerja sedikit bicara. Orang miskin banyak bicara sedikit bekerja. Hal ini bisa dilihat dari perbedaan pegawai di suatu perusahaan. Pegawai pendiam namun etos kerja baik cenderung berpenghasilan tinggi. Sebaliknya pegawai banyak bicara namun sedikit bekerja biasanya cenderung berpenghasilan rendah.
4. Penuh Kepercayaan dan Penuh Kecurigaan
Perbedaan keempat, orang kaya selalu menaruh kepercayaan penuh pada seseorang. Orang miskin cenderung lebih banyak kecurigaan dan bersifat skeptis. Hal ini terjadi karena orang kaya memiliki rincian rencana yang tepat dan etos kerja teratur. Mereka sadar kebutuhan sosial menjadi faktor yang dapat mewujudkannya. Wajar jika ketika kita bergaul dengan orang kaya, mereka percaya dengan kita dan mau membantu. Sebaliknya orang miskin terlalu banyak persoalan yang tak menemukan solusi. Akibatnya selalu penuh kecurigaan dan ketidakpercayaan kepada orang lain.
5. Bersyukur dan mengeluh
Perbedaan kelima, orang kaya lebih banyak bersyukur atas pencapaian. Orang miskin lebih banyak mengeluh meski telah mencapai sesuatu. Orang kaya memiliki rencana dan rancangan hidup, sehingga setiap proses hasilnya selalu disyukuri. Mereka cukup dewasa dan sadar bahwasanya setiap ikhtiar ditentukan Allah SWT. Sebaliknya orang miskin tidak memiliki rancangan hidup, ditambah persoalan hidup yang tidak ada solusi sehingga hanya bisa mengeluh. Banyak orang miskin berprasangka buruk termasuk kepada Tuhannya sehingga sulit memunculkan rasa syukur.
6. Prioritas waktu dan prioritas uang
Perbedaan keenam, orang kaya sangat memprioritaskan waktu dan menghargainya melalui kerja keras. Sementara orang miskin lebih memprioritaskan uang dan kurang menghargai waktu. Dalam hal ini orang kaya menjadikan detik, menit dan jam sebagai sebuah lintasan yang harus dilalui dan dimenangkan. Orang kaya selalu memanfaatkan waktu untuk kegiatan bermanfaat. Sedangkan orang miskin lebih banyak membuang waktu dan suka melakukan kegiatan yang bermanfaat. Bukan hanya itu orang kaya cenderung bermalasan dan akan berfoya-foya saat mendapat banyak uang. Mereka mudah puas sesaat namun tidak memikirkan jangka panjang.
7. Membaca dan menonton
Perbedaan ketujuh, orang kaya lebih senang membaca buku dan informasi lainnya. Sementara orang miskin lebih sering menonton atau bermain game. Bila dikaitkan dengan penggunaan ponsel, orang kaya memiliki aplikasi yang kaitannya dengan baca, bisnis dan berita online. Sementara orang miskin lebih banyak game, media sosial, tv serta video streaming dan banyak lagi. Bagi orang kaya membaca buku dan informasi dapat menambah pengetahuan, sekaligus meningkatkan kemampuan atas usaha dan kerjanya. Sedangkan bagi orang miskin menonton atau main game hanya untuk melepaskan suntuk atas persoalan yang dihadapi.
Selain orang kaya dan orang miskin, sebagian orang berada pada persimpangan. Mereka kadang melakukan apa yang dilakukan orang kaya namun juga mengikuti gaya orang miskin. Artinya perbedaan di atas masih perlu dianalisis lebih lanjut. Meskipun demikian informasi ini dapat bermanfaat. Setidaknya sebagai alat untuk mengukur diri termasuk orang mana.