7 Cara Melepaskan Anak Dari Ketergantungan Smartphone
Bermain Ponsel |
Keberadaan ponsel pintar dan smartphone memang memiliki banyak manfaat bagi penggunanya, namun bila untuk anak justru dapat mengganggu perkembangan dan daya pikirnya akibat ketergantungan.
Perilaku anak yang teriak-teriak atau tantrum saat dilarang bermain ponsel menjadi indikasi adanya ketergantungan pada barang pintar tersebut.
Sejatinya bukan hanya anak-anak, dewasa pun memiliki kecenderungan serupa saat ketiadaan ponsel hanya adanya filter dari jiwa dapat menguasai emosionalnya. Akan tetapi anak-anak jelas tidak mampu mengendalikannya.
Semakin lama ini terjadi dan dibiarkan oleh orang tua akan menjadi konflik kecil antara ayah dan ibu dengan anak. Akibatnya akan terbentuk perilaku nakal dan tidak patuh.
Saat ini banyak ilmuwan melakukan penelitian guna mencegah ketergantungan tersebut, hasilnya bermunculan beragam metode dan produk untuk menyamai dan menggantikan peranan ponsel yang sudah terpatri pada anak.
Pada kenyataannya tidak sepenuhnya menghilangkan ketergantungan anak pada smartphone hanya upaya pengalihan semata.
Meskipun demikian, tidak ada salahnya beragam metode yang berdasarkan penelitian dan pengalaman tersebut dicobakan pada anak.
Berikut ini Teksinfo akan paparkan 7 cara melepaskan anak dari ketergantungan ponsel berdasarkan beberapa penelitian dan pengalaman.
1. Perhatian berlebih dari orang tua
Cara pertama yakni meningkatkan perhatian dari orang tua kepada anak khususnya saat waktu bermain. Catatan terpenting yakni saat waktu bermain, handphone disimpan yang letaknya tidak bisa dijangkau oleh anak-anak. Bila perlu ponsel dimatikan atau bunyinya disunyikan. Dalam beberapa penelitian ilmuwan di Eropa, salah satu faktor anak bermain ponsel karana orang tuanya. Dalam hal ini orang tua terlalu sibuk dengan ponselnya atau kerjaan yang lain, agar tidak merengek anak diberikan ponsel saja. Semakin lama akan kecanduan dan orang tuanya juga yang susah.
2. Orang tua mengganti ponsel pintar ke monochrome
Hal ini mungkin hanya diperuntukkan bagi mereka yang bukan bekerja karir, dagang atau proyek. Memang terlalu riskan untuk mengganti ponsel pintar dengan ponsel yang hanya dapat melakukan sms dan call mengingat kebutuhan yang penting. Namun setidaknya orang tua harus menguatkan diri di depan anak menggunakan ponsel monochrome dibanding ponsel pintar. Dalam hal ini tips, untuk nomor pribadi menggunakan ponsel monochrome tersebut.
3. Memberikan keinginan saat anak meminta mainan
Saat ini banyak orang tua yang enggan membelikan anaknya mainan karena merasa sudah cukup dengan memberikannya ponsel. Paradigmanya dengan ponsel sudah cukup dapat bermain game atau nonton youtube, dan membeli mainan harus menyita dana lebih. Padahal pada perkembangannya anak membutuhkan waktu bermain yang cukup. pada waktu tersebut mainan bisa menjadi media utama anak memunculkan ekspresi dan kreativitasnya. Kecenderungan orang tua lebih senang memberikan ponsel kepada anak daripada membelikan mainan terlihat dari fenomena lebih banyaknya pengunjung toko ponsel dibanding toko mainan.
4. Mengajak dan mendampingi menonton televisi
Visual yang ada di ponsel dan televisi jelas menjadi daya tarik bagi anak, ini menjadi modal kita mengalihkan perhatian dari ponsel. Dalam hal ini orang tua mencarikan tayangan khusus anak dan kemudian mendampinginya dari awal menonton hingga mengakhiri. Bila nantinya sudah lebih senang menonton televisi, sesekali bisa ditinggal untuk bekerja rumah tangga. Catatanya saat menonton televisi tersebut, orang tua sama sekali tidak memegang ponsel dan lokasinya tidak diketahui anak.
5. Sering membacakan cerita anak atau mendongeng secara lisan
Metode ini jelas agak susah dipraktikannya mengingat perkembangan teknologi yang pesat, hanya saja dengan mengubah medianya misal dari buku menjadi alat elektronik. Seperti hafiz smart atau alat bantu belajar elektronik disinyalir dapat mengalihkan pandangan anak dari ponsel. Namun kembali catatannya, orang tua berperan aktif dalam mengajarkan atau sekedar menceritakan kisah yang sesuai di dalam alat tersebut. Di sini terbentuk dialog interaktif antara anak dan orang tua yang juga bisa mempererat hubungan sehingga anak akan patuh pada orang tuanya.
6. Mengkonversi tayangan di ponsel ke televisi
Set Top Box atau tv pintar juga menjadi solusi bagi orang tua untuk menghindari ketergantungan akan terhadap ponsel. Biasanya dalam menonton ponsel, anak tertarik pada video streaming semisal Youtube. Bisa saja tayangan tersebut diunduh dan dipindahkan ke flasdisk dan ditayangkans secara offline. Atau menonton Youtube langsung di televisi pintar atau menggunakan STB. Langkah ini dinilai tidak efektif karena bila kecanduan di ponsel hilang dapat berpindah ke televisi. Hanya saja dengan pindah ke televisi tentu orang tua dapat mengaturnya.
7. Mengajak bekerja, jalan-jalan atau belanja
Metode ini mungkin diperuntukkan bagi orang tua yang tidak terlalu sibuk. Saat anak menginginkan bermain dengan ponsel, orang tua dapat mengajak anaknya bekerja rumah tangga bila usianya sudah menjelang remaja. Bila usianya masih di bawah lima tahun dapat diajak jalan-jalan, atau mengajak belanja ke pasar atau supermarket. Dengan begitu anak-anak akan dapat melupakan tantrum atau marahnya karena tidak diperbolehkan bermain ponsel.
Semua metode di atas memang masih perlu percobaan terus menerus hingga didapatkan hasil yang efektif. Akan tetapi setidaknya cara di atas masih dapat dicobakan untuk mencegah ketergantungan anak tersebut terhadap ponsel.