Penting, Ini 7 Makna Dalam Upacara Wisuda
Momen Wisuda (pixabay.com) |
Bagi semua mahasiswa di dunia wisuda merupakan suatu kegiatan wajib dan sakral, terlepas dengan kondisi Pandemi Covid-19 saat ini yang menyebabkan harus dilaksanakan secara dalam jaringan.
Walaupun dalam jaringan, momen wisuda jelas akan menjadi kenangan seumur hidup bagi mahasiswa pada suatu tingkatan strata pendidikan tinggi.
Meskipun secara gamblang orang mengetahui kita lulus dari kampus melalui ijazah, namun kenangan saat wisuda tetap menjadi acuan bahwa kita pernah menjadi mahasiswa.
Bukan hanya itu, wisuda dilaksanakan oleh kampus juga memiliki arti tersendiri termasuk prosesi senat, pelantikan dan pengambilan sumpah.
Berikut ini teksinfo paparkan 7 makna yang terkandung dalam upacara wisuda yang berdasarkan salah satu pengamat bidang pendidikan tinggi dari Universitas Andalas Padang Dr. Ade Djulardi, M.S.
1. Bukti kita telah melakukan studi di kampus
Seperti tersebut di atas lulusan mahasiswa mengikuti wisuda untuk membuktikan bahwa dirinya pernah melakukan studi dan kuliah di perguruan tinggi. Meski ada beberapa kampus yang telah mengeluarkan ijazah sebelum prosesi, tetap saja selembar kertas itu tidak menjamin kepercayaan orang bila kita pernah kuliah. Terlebih saat ini pemalsuan ijazah masih saja ada dilakukan. Dengan adanya foto dan dokumentasi wisuda, mahasiswa sekira 80 persen dapat dipercaya telah menamatkan studi di kampus. Ada pameo ketika seseorang ditanya kuliah di mana, tidak akan mudah membuktikannya kecuali dengan memperlihatkan dokumentasi pelantikan oleh rektor atau dekan saat wisuda.
2. Cara Formal Pamit kepada civitas akademika
Upacara wisuda juga menjadi suatu cara resmi dan formal lulusan mahasiswa sekaligus civitas akademika pamit. Dalam hal ini lulusan mahasiswa pamit kepada dosen, tenaga kependidikan, rekan, dan pimpinan di kampusnya. Sebaliknya civitas akademika juga menyampaikan terima kasih dan pamit kepada lulusan mahasiswa. Mungkin saja saat kuliah ada dosen atau mahasiswa yang memiliki kesalahan, pada momen ini dilakukan "maaf memaafkan" meski tidak secara langsung. Di samping itu juga menjadi momen penutup mahasiswa keluar kampus untuk melengkapi momen masuknya mahasiswa ke dalam kampus seperti kegiatan Orientasi. Sesuai peribahasa "Datang Tampak Muka dan Pergi Tampak Punggung".
3. Penyerahan kembali dari dosen kepada orang tua
Saat mahasiswa memasuki kampus, dosen dan segenap civitas di kampus ikut mengambil bagian tugas pembinaan dan pengajaran dari orang tuanya. Momen wisuda ini menjadi akhir dari pengambilan sementara bagian tugas tersebut. Dalam hal ini dosen dan civitas kampus mengembalikan mahasiswa kepada orang tuanya. Dengan artian orang tua kembali sepenuhnya mengambil bagian tugas pembinaan khususnya bagi mahasiswa belum berkeluarga. Makna bagi mahasiswa kegiatan wisuda juga menjadi penghormatan kepada orang tua karena telah menyerahkan kepercayaan tugasnya kepada dosen dan civitas kampus lainnya. Artinya wisuda juga sebagai ajang penghargaan mahasiswa kepada orang tuanya.
Wisuda (pixabay.com) |
4. Gerbang awal memasuki kehidupan non kampus
Dunia kampus dan non kampus jelas memiliki perbedaan yang sangat kentara. Momen pemindahan jambul menjadi momen perpindahkan kembali dari kampus kembali ke kehidupan non kampus. Terlepas itu dari kiri ke kanan atau kanan ke kiri. Selain itu, ini juga menjadi ajang pelepasan mahasiswa ke lingkungan masyarakat untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat kepada masyarakat. Khusus untuk profesi seperti tenaga kesehatan ini juga menjadi sakral selain ada yudisium juga sebagai pelepasan sebagai duta kampus untuk membantu persoalan kesehatan masyarakat. Artinya wisuda ini juga sebagai pelepasan duta kampus untuk bertugas ke berbagai instansi.
5. Bentuk dukungan kepada lulusan mahasiswa
Meski tidak gamblang dan secara implisit namun gelaran wisuda baik daring ataupun tidak, menjadi bukti dukungan civitas akademika terhadap lulusan mahasiswa. Artinya juga civitas terutama dosen telah memberikan kepercayaan dan amanah kepada lulusan untuk mengembangkan dirinya usai menamatkan studi. Momen wisuda ini juga menjadi bentuk dukungan apapun capaian yang akan diraih usai keluar dari kampus. Selain itu, kegiatan wisuda yang diusahan keras oleh civitas akademika juga menjadi bukti bahwa dosen dan civitas menghargai perjuangan mahasiswa selama ini di kampus.
6. Ajang silaturahmi
Momen wisuda ini jelas menjadi ajang silaturahmi dalam mempererat persaudaraan antar sesama. Bila dilaksanakan daring, meski melalui hubungan video live tetap terjalin hubungan komunikasi antar lulusan dan orang tua bersama civitas akademika. Terlebih bila bertemu jelas akan menjadi ajang saling mengenal antar civitas akademika dengan keluarga wisudawan. Menjaga silaturahmi ini bukan hanya sebuah keuntungan di dunia namun akan mendapat pahala di akhirat.
7. Momen kebahagiaan civitas akademika
Ibarat seseorang melangsungkan pesta pernikahan, wisuda juga termasuk ke dalam pesta kebahagiaan. Semua prosesi yang dilangsungkan ibarat prosesi pernikahan yang dilangsungkan. Di katakan kebahagiaan karena jarang sekali lulusan mahasiswa bersedih saat melaksanakan upacara wisuda. Momen wisuda juga menjadi ajang membagi kebahagiaan kepada teman khususnya yang belum diwisuda sekaligus mendukung untuk segera menyusul lulus.
Itulah 7 makna mengapa wisuda itu amat penting dalam perkamen kehidupan khususnya yang telah memasuki perguruan tinggi. Meskipun demikian ini baru pandangan dari satu orang tentu akan beragam pandangan lain yang memaknai wisuda tersebut. Sehingga demikian, amat disayangkan bila lulusan mahasiswa yang telah dinyatakan lulus melewatkan prosesi yang mungkin menjadi pertama dan terakhir dalam seumur hidup tersebut.
Bila saat ini karena pandemi yang mengharuskan kepatuhan pada protokol kesehatan khususnya menjaga jarak dan menjauhi kerumunan tentunya kegiatan termasuk wisuda dilaksanakan secara daring. Di sinilah pola pandang serta pemikiran lulusan mahasiswa diuji. Semoga bermanfaat.