Penghancur Milan Itu Bernama "Boomerang"
Ilustrasi sepak bola (pixabay.com) |
Kekalahan ini memang tidak menggeser posisi AC Milan sebagai pemegang "Capolista" sementara, namun terasa menyakitkan karena aktor dari takluknya Si merah hitam memiliki keterkaitan dengan langkah klub beberapa waktu ke belakang.
Pertama sang pelatih Andrea Pirlo yang pada awal tahun 2000 an adalah andalan lini tengah AC Milan. Akan tetapi AC Milan melakukan kesalahan fatal saat tahun 2011 dengan melepas gratis ke Juventus.
Alih-alih bakal jadi legenda Milan, Pirlo justru hengkang ke Juventus dan menjadi maestro hebat sehingga klubnya menjadikannya seorang legenda.
Musim ini Pirlo menjadi pelatih di Juventus dan menjadi pelatih pertama di Serie A musim ini yang memutus rentetan rekor tidak terkalahkan milan selama 15 pertandingan.
Hengkangnya Pirlo pada 2011 menjadi "boomerang" bagi Milan karena sang pemain yang saat itu dianggap habis justru kembali muncul dan bermain baik.
Imbasnya pada Kamis dini hari 7 Januari 2021, Andrea Pirlo kembali "mempermalukan" Milan dengan melibas Hakan Calhanoglu dan kawan-kawan dengan skor telak 3-1 di kandang Milan.
Aktor kedua dari kehancuran Milan di San Siro adalah Federico Chiesa sendiri yang menciptakan dua gol Juventus sekaligus meruntuhkan mental anak muda AC Milan.
Mungkin terasa menyakitkan khususnya bagi Stefano Pioli sang pelatih Milan, pasalnya Chiesa adalah pemain yang terus dikaitkan kepindahannya ke Milan saat dirinya berbaju Fiorentina.
Milan yang pada saat itu amat dijagokan menggaet salah satu winger berbakat dunia itu justru menyatakan mundur dari persaingan karena tidak mau menyodorkan dana besar.
Padahal Juventus dengan strategi transfernya menggunakan pola meminjam selama dua tahun dan kewajiban membeli.
Seharusnya dengan kekuatan finansial saat ini, serta potensi Chiesa yang selalu bermain konsisten setiap pertandingan, Milan mampu melakukan hal yang sama dengan Juventus.
Akan tetapi nasi sudah menjadi bubur, Putra legenda Parma Enrico Chiesa ini menampilkan kegarangannya seakan "membuktikan boomerang" bagi Milan yang melepaskannya.
Selain dua aktor tersebut Leonardo Bonucci ikut menjadi andil dari bagian "boomerang" Milan saat kalah dari Juventus.
Ilustrasi (pixabay.com) |
Sebab kesalahan manajemen yang "mengembalikan" Bonucci ke tangan Juventus hanya dengan imbalan pemain rentan cedera "Mattia Caldara".
Memang kekalahan ini bagian dari takdir yang sudah direncanakan Maha Kuasa untuk Milan, namun hal tersebut perlu jadi pelajaran ke depannya.
Terlebih dalam menganalisis pemain yang memang benar sudah buruk penampilannya dengan yang belum tergali potensinya.
Selain itu kekalahan ini juga menjadi pelajaran bagi manajemen Milan untuk lebih jeli dalam menggaet pemain. Bukan hanya pemain muda potensial yang terus "digaungkan" media beberapa waktu terakhir, melainkan juga bintang yang telah punya nama.
Ini semua hanya analisis penulis, tentu tidak semua memiliki pemikiran yang sama sebab setiap orang akan mengambil sudut pandang berbeda juga. Semoga bermanfaat.