PkM Unand, Menyelamatkan Usaha Karupuak Jangek Di Padang Dampak Pandemi Covid-19
 |
| Tim sedang berpose dengan produk Karupuk Jangek UKM Rizky (Ist) |
UMKM jenis makanan juga ikut terdampak negatif dari pandemi tersebut salah satunya menurunnya produksi karena terbatasnya pasar.
Hal ini juga terjadi pada pelaku UMKM makanan di Kota Padang yang juga mengalami fase pembatasan mobilitas atau PSBB pada beberapa waktu ke belakang.
Akibatnya sebagian besar mengalami penurunan produksi yang berimbas pada penurunan omzet, seperti yang dialami UKM Rizky di Padang Sumbar.
UKM yang bergerak dalam usaha Kerupuk Kulit atau Karupuk Jangek itu mengalami penuruan produksi akibat pandemi Covid-19.
UKM bentukkan Benni Afwadi dan didirikan tahun 2006 itu dapat memproduksi 100 kantong per tiga hari dan sering didistribusikan ke toko oleh-oleh seperti Shirley.
Persoalan menurunnya produksi ini dikarenakan daya beli masyarakat yang berkurang yang juga imbas rendahnya taraf perekonomian akibat pandemi.
Berawal dari inilah Tim pengabdian masyarakat Unand yang terdiri atas Dr. Indri Juliyarsi, Dr. Sri Melia, Ade Sukma, Ph.D, Prof. Tuty Anggraini dan Dr. Ahmad Syafruddin Indrapriyatna melakukan perbaikan terhadap lay-out ruang produksi agar sesuai dengan standar kebersihan pangan.
Di samping itu juga membantu dalam desain dan pembuatan kemasan yang menarik. Tujuannya salah satunya untuk menyelamatkan UKM Rizky dan usaha Karupuak Jangek dari gulung tikar atau kebangkrutan. Selain juga untuk meningkatkan nilai produksi dan mendapatkan keuntungan.
Kegiatan ini di danai oleh Universitas Andalas melalui LPPM skim Program Kemitraan Masyarakat Membantu Usaha Berkembang Tahun Anggaran 2021.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan di tahun-tahun berikutnya UKM ini dapat menerapkan GMP (Good Manufacturing Prosedure) dan SSOP (Standard System Operational Prosedure) sehingga menghasilkan produk bersih dan menarik.
Dengan kata lain Pelaku UKM tidak hanya mengerti persoalan untung rugi dalam jualan namun juga teknik dan strategi yang tepat untuk memenangkan pasar
Disusun oleh Tim PKM Unand (Dr. Indri Juliyarsi, Dr. Sri Melia, Ade Sukma, Ph.D, Prof. Tuty Anggraini dan Dr. Ahmad Syafruddin Indrapriyatna)