Ada "Tungku Tigo Sajarangan", Unbrah Tawarkan Kuliah Berkonsep Falsafah Minangkabau

Kampus Universitas Baiturrahmah


Bila berjalan sekira 1 KM Menuju Arah Padang Pariaman dari Balaikota Padang di Jl By Pass Aie Pacah, akan terlihat tiga rangkai gedung megah yang merupakan komplek Universitas Baiturrahmah. 

Ketiga gedung berupa masjid, rumah bagonjong dan kampus yang bila dalam falsafah Minangkabau menggambarkan kepemimpinan ideal "Tungku Tigo Sajarangan" yang terdiri atas representasi dari agama, adat, dan pendidikan.

Dapat juga dikatakan "Tali Tigo Sapilin" yang menurut Rektor Unbrah Prof.Dr. Ir. Musliar Kasim, MS merupakan "tali" atau hubungan erat antara "niniak mamak" atau pemangku adat, "alim ulama" atau pemangku agama, serta "cadiak pandai" atau pemangku pemerintahan termasuk sarjana.

Dia menyebutkan satu gedung merupakan Masjid Baiturrahmah dengan arsitektur khas bangunan Timur Tengah dengan satu kubah besar didampingi kubah kecil menyangga pada menara yang tertancap kokoh di empat sisinya.

Masjid ini diresmikan oleh Tokoh Nasional Yusuf Kalla yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia pada 15 Juli 2017.

Semenjak didirikan tepat sehari jelang hari jadi kampus Universitas Baiturrahmah ke-27, Masjid Baiturrahmah telah banyak dikunjungi jamaah dari berbagai daerah bahkan negara.

Tercatat juga di Masjid Baiturrahmah telah ratusan ulama nasional dan dunia mengisi tausyiah atau tabligh akbar. 

Ustadz ternama nasional Abdul Somad menjadi pencetak rekor jamaah terbanyak di Masjid Baiturrahmah hingga mencapai belasan ribu orang yang menyebabkan kapasitas masjid tidak memadai pada Tabligh Akbar 2018 lalu. Mengingat Kapasitas masjid sendiri hanya mencapai 2.200 jamaah. 

Dikatakan pencetak rekor terbanyak jamaah karena sebelum dan setelah itu tidak ada lagi ulama yang mampu mengalahkan capaian tersebut dalam kegiatan Tabligh Akbar atau tausyiah.

"Banyak jamaah yang berkunjung ke masjid menyatakan Masjid Baiturrahmah menjadi salah satu masjid yang megah dan indah di Sumatera Barat," sebut Musliar.

Dia menambahkan Masjid Baiturrahmah juga dijadikan sarana pendidikan dan penguatan agama bagi mahasiswa Unbrah.

Masjid Baiturrahmah

Secara rutin katanya, mahasiswa tahun pertama Unbrah diwajibkan mengikuti kegiatan Kajian Dhuha yang dilaksanakan setiap sabtu pagi, dengan menghadirkan sejumlah ulama.

Bukan hanya itu pada 2024 lalu, pihak kampus juga secara perlahan mensunnah "muakad" kan shalat berjamaah di Masjid kepada mahasiswa dan karyawan di Unbrah.

"Mahasiswa Unbrah beruntung karena hampir setiap periode bisa mengikuti kajian ustadz ternama seperti Abdul Somad, Adi Hidayat, Aa Gym dan Dasad Latif," ujarnya. 

Lebih lanjut kata dia, tidak jauh dari masjid bahkan hanya dibatasi oleh pagar saja terdapat Rumah Bagonjong Baiturrahmah yang dijadikan representasi niniak mamak.

Rumah Bagonjong ini merupakan kantor dari Yayasan Pendidikan Baiturrahmah, akan tetapi dalam implementasinya juga sebagai pengenalan budaya Minangkabau kepada tamu untuk Yayasan dan universitas serta jamaah masjid.

Selain menawarkan visualisasi sebuah rumah adat khas Minangkabau, Rumah Bagonjong di Unbrah juga memberikan makna bahwa dalam pelaksanaan pendidikan tinggi di kampus, Unbrah amat menjunjung tinggi adat dan budaya Minangkabau. 

"Setiap tahun kami memusatkan pagelaran busana adat Indonesia di Rumah Bagonjong, termasuk musyawarah dan rapat juga dihelat di gedung yang diresmikan pada 2023," katanya.

Gedung terakhir kata Musliar tentu kampus Unbrah sebagai representasi dari cadiak pandai atau orang berpendidikan termasuk calon pemimpin di masa depan.

Saat ini sebutnya, Unbrah telah memiliki gedung perkuliahan lima tingkat dengan beragam sarana unggulan seperti "Dental Simulator" untuk Kedokteran Gigi dan "Anatomy Table" untuk Kedokteran.

"Bukan hanya itu Unbrah juga memperkaya diri dengan merekrut SDM andal termasuk dosen praktisi, untuk menghasilkan lulusan terbaik," sebutnya.

Ia menambahkan Unbrah konsisten dalam mengikuti semua program yang dicanangkan pemerintah seperti Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) lewat Praktisi Mengajar, Program Pertukaran Mahasiswa (PMM), Kampus Mengajar dan Magang Bersertifikat.

Tidak hanya itu ujarnya, Unbrah juga berkomitmen meningkatkan softskill mahasiswa dengan mengadakan Kuliah Umum yang menghadirkan sejumlah pengusaha, tokoh nasional dan internasional hingga publik figur.

"Upaya ini telah dilakukan semenjak 2017 dan hasilnya telah terlihat dengan bertebarannya lulusan Unbrah di berbagai sektor, meski kampus ini amat fokus pada kesehatan," kata dia.

Beberapa nama terkenal seperti penyanyi nasional Kintani Medya dan CEO Bening Clinic dr. Oky Pratama, Dipl. AAAM merupakan lulusan Unbrah.

Ini belum termasuk pejabat dan tenaga kesehatan andal yang telah dihasilkan oleh kampus yang berdiri dimulai dengan Sekolah Tinggi Kedokteran Gigi dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi tersebut.

"Kekuatan Unbrah juga berasal  dari Yayasan Pendidikan Baiturrahmah yang selalu mendukung semua kegiatan kampus," ujarnya.

Rumah Bagonjong.

Menurutnya kegigihan pendiri Unbrah H Amran Sutan Sidi Sulaiman yang telah membuat Unbrah menjadi salah satu kampus unggulan di Sumbar.

Bahkan khusus untuk Kedokteran Gigi menjadi pionir dari kampus berbasis pendidikan dokter gigi di Sumatera, saat ini FKG Unbrah telah mencapai akreditasi unggul.

Kolaborasi dengan istri Hj Maizarnis dan keluarga lainnya sebut Prof Musliar telah memberikan stigma Unbrah menjadi kampus modern yang fokus pada pengembangan sektor kesehatan yang berbasis Islami.

"Ini tersemat pada Visi Unbrah yang berupaya menjadi kampus unggul dan terkemuka yang dapat menghasilkan lulusan berpengetahuan, berketerampilan dan berakhlakul karimah," sebut dia.  

University Social Responsibility Sebagai Penguat "Tungku Tigo Sajarangan"

Prof Musliar menerangkan kegiatan University Social Responsibility (USR) juga menjadi upaya Unbrah menegaskan kampus menganut falsafah Minangkabau yakni "Tungku Tigo Sajarangan" tersebut.

Kegiatan USR ini menjadi salah satu ikon Unbrah dan telah dilaksanakan semenjak tahun 2017 di Kabupaten Tanah Datar, Sumbar.

Setelah itu berturut-turut dilaksanakan di Lima Puluh Kota (2018), Solok (2019), Agam (2020), Kota Padang Panjang (2022), Kabupaten Sijunjung (2022), Kota Padang (2023).

Mulai tahun 2024 kegiatan USR diintegrasikan dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan dimulai di Kabupaten Pesisir Selatan.

Pelayanan Kesehatan USR

Pada prinsipnya USR merupakan kegiatan implementasi dari Tridharma pendidikan tinggi khususnya bagian pengabdian masyarakat.

USR diikuti oleh mahasiswa satu angkatan, dosen, pimpinan dan tenaga kependidikan Unbrah dimana semuanya diinapkan di rumah warga di setiap lokasi tersebut.

"Kami harus berkoordinasi dengan pemda setempat serta masyarakat untuk menyiapkan lebih dari 100 rumah per kegiatan tersebut," sebutnya.

Poin utama pada USR ini yakni pengenalan budaya masyarakat setempat masing-masing lokasi kegiatan tersebut.

Menurutnya meski sama-sama di Sumbar dan bersuku Minangkabau setiap daerah memiliki kebudayaan yang khas dan menarik.

Terlebih katanya sekira 49 persen mahasiswa Unbrah yang masuk setiap tahunnya merupakan warga luar Sumbar, sehingga kegiatan USR ini dapat mengenalkan Minangkabau kepada mahasiswa luar tersebut.

Bahkan tambahnya untuk tahun ini kami memiliki empat mahasiswa asing, tiga dari Vietnam dan satu dari Palestina. Sehingga kegiatan USR juga dapat mengenalkan budaya Minangkabau sekaligus Indonesia.

"Korelasi Tungku Tigo Sajarangan juga ditampilkan pada USR," sebutnya.

Menurutnya mahasiswa, dosen, tendik berkolaborasi dengan pemda setempat direpresentasikan sebagai cadiak pandai. Sementara tokoh masyarakat sekitar disebut niniak mamak serta alim ulama merupakan ustadz setempat.

Selama kegiatan USR yang dihelat selama empat hari kesemua elemen tersebut bahu membahu untuk menyukseskan kegiatan tersebut.

Seperti gelaran tabligh akbar di masjid setempat, subuh mubarokah menjadi representasi agama. Kegiatan gamaik, rabab, pentas seni, solawatan merupakan representasi dari adat serta kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis, penyuluhan hingga pelatihan sebagai cerminan pendidikan.

Dengan demikian ujarnya Unbrah tidak hanya menawarkan pendidikan formal yang terdiri atas lima fakultas (Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, Ekonomi dan Bisnis, Ilmu Kesehatan dan Vokasi). Melainkan juga memberikan pengalaman menarik tentang pengajaran budaya Minangkabau serta falsafah di dalamnya.  

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel